Senin, 09 September 2013

Mutasi suami yang membahagiakan (Hikmah mengandung Arafah)

Alhamdulillah akhirnya berkumpul juga Sekian lama gak nulis blog..rindunya segunung...banyak sekali cerita yang mau ditulis dan ada begitu banyak kenangan dan momen-momen berharga yang ingin dituangkan kedalam tulisan namun karena begitu banyak kesibukan sementara waktu terus berjalan akhirnya baru sekarang sempat lagi menulis kisah. Salah satu moment penting adalah masa-masa kehamilan saya dan melahirkan Arafah. Luar biasanya pengalaman menjaadi seorang ibu. Saya mengandung rava tidak lama setelah pernikahan kami. Hanya sebulan setelah menikah Allah mengamanahkan kami se=buah tanggungjawab yang begitu banyak pasangan lain idam-idamkan..menjadi orang tua.Hamil dalam kondisi masih terpisah jauh dari suami bukanlah pengalaman mengenakkan bagi sebagian besar pasangan. Namun kami berdua legowo dan berusaha menikmati masa-masa sulit yang ada...kesendirian menjadikan saya kuat dan mandiri. Hal-hal yang ditunggu dan terasa manis adalah moment-moment ketika kami saling merindukan yang terobatiketika suami menelepon saban malam atau ketika dia menyempatkan datang diantara kesibukan kerjanya. kami sama-sama PNS di provinsi yang berbeda, perjanjian awal tidak boleh mengajukan mutasi kurang dari sepuluh tahun menjadikan saya belum bisa berkumpul dengan suami.Saya hanya bisa berdoa diantara sholat saya semoga Allah berkenan mengumpulkan segera kami dalam satu rumah bersama. Doa saya terjawab tidak lama kemudian seiring dengan ikhtiar kami. Permohonan mutasi suami ke tempat saya di terima. Proses mutasi yang biasanya begitu panjang ternyata tak sampai dua bulan suami sudah menerima surat penempatan di wilayah yang baru. Saat itu bulan Juni 2012 menginjak 4 bulan usia kandungan saya. Bahagia tak terkira pada akhirnya kami bisa berkumpul bersama.