Selasa, 24 Maret 2009

Hari Milik Kita


Ketika sedang membuka-buka catatan kuliah waktu SI dulu, tanpa sengaja aku terbaca pada catatan puisi ini,puisi yang dulu kubuat saat masih semester 6 SI. Ketika membacanya ulang entah kenapa semua memori masa kecil seakan berloncatan keluar... memunculkan haru,sesak dan beribu perasaan lain... aku ingat dulu membuat puisi ini saat aku sendiri jauh dari rumah dan teringat pada saudara lainnya.Puisi ini adalah salah satu puisi favoritku karena dibuat saat hati sedih dan sebagian jejak hatiku kutuliskan di puisi ini. Untuk kalian yang ingin berbagi, semoga puisi ini juga bisa menjadi puisi berkesan bagi kalian.

Inderalaya, 20 Maret 2003

Saudaraku

Nikmati kebersamaan kita hari ini

karena belum tentu kita dapat memilikinya esok

Ceritakan semua perasaanmu saat ini

Karena belum tentu kita bisa berbagi esok

Ingatlah.....

Masa kanak-kanak kita hampir usai

Dan belum tentu kita bisa sehangat ini sepuluh atau dua puluh tahun 

yang akan datang

Nikmati pertengkaran-pertengkaran kita sekarang

Karena itu artinya kita masih saling sayang

Lalu berhentilah menganggap bahwa kau bukanlah anak yang disayang

dan perhatian Ibumu hanya untuk saudara tertentu

Karena, kau tau sendiri

Tak ada tempat sehangat rumah kita

dan tak ada saudara sekompak kita

dan.........

Bila kau merasa sendiri, janganlah memilih sendiri

karena sendiri itu menyakitkan

Beritahukan kekecawaanmu dan perih hatimu

pada siapapun yang kau anggap mampu menenangkanmu

lalu....... Bila suatu saat kau dihadapkan pada pilihan

pilihlah apa yang bisa menjadikanmu lenih berarti dan bernilai

Karena itu...

Nikmmatilah hari ini , hari dimana kita masih bisa berbagi, bercanda dan memuji

karena kan tiba hari esok

dimana kita meninggalkan rumah hangat milik kita

dan kenangan-kenangan di dalamnya

Tidak ada komentar: