Ketika sedang membuka-buka catatan kuliah waktu SI dulu, tanpa sengaja aku terbaca pada catatan puisi ini,puisi yang dulu kubuat saat masih semester 6 SI. Ketika membacanya ulang entah kenapa semua memori masa kecil seakan berloncatan keluar... memunculkan haru,sesak dan beribu perasaan lain... aku ingat dulu membuat puisi ini saat aku sendiri jauh dari rumah dan teringat pada saudara lainnya.Puisi ini adalah salah satu puisi favoritku karena dibuat saat hati sedih dan sebagian jejak hatiku kutuliskan di puisi ini. Untuk kalian yang ingin berbagi, semoga puisi ini juga bisa menjadi puisi berkesan bagi kalian.
Inderalaya, 20 Maret 2003
Saudaraku
Nikmati kebersamaan kita hari ini
karena belum tentu kita dapat memilikinya esok
Ceritakan semua perasaanmu saat ini
Karena belum tentu kita bisa berbagi esok
Ingatlah.....
Masa kanak-kanak kita hampir usai
Dan belum tentu kita bisa sehangat ini sepuluh atau dua puluh tahun
yang akan datang
Nikmati pertengkaran-pertengkaran kita sekarang
Karena itu artinya kita masih saling sayang
Lalu berhentilah menganggap bahwa kau bukanlah anak yang disayang
dan perhatian Ibumu hanya untuk saudara tertentu
Karena, kau tau sendiri
Tak ada tempat sehangat rumah kita
dan tak ada saudara sekompak kita
dan.........
Bila kau merasa sendiri, janganlah memilih sendiri
karena sendiri itu menyakitkan
Beritahukan kekecawaanmu dan perih hatimu
pada siapapun yang kau anggap mampu menenangkanmu
lalu....... Bila suatu saat kau dihadapkan pada pilihan
pilihlah apa yang bisa menjadikanmu lenih berarti dan bernilai
Karena itu...
Nikmmatilah hari ini , hari dimana kita masih bisa berbagi, bercanda dan memuji
karena kan tiba hari esok
dimana kita meninggalkan rumah hangat milik kita
dan kenangan-kenangan di dalamnya